Senin, 08 Agustus 2011

Batik, Budaya Jawa Kelas Dunia

Indonesia telah lama dikenal memiliki hasil budaya yang sangat indah dan diakui dunia. Salah satu unsur budaya Indonesia yang diakui keindahannya adalah kain adat. Hampir semua wilayah di Indonesia memiliki kain adat yang masing-masing memancarkan keunikan tersendiri. Kain adat asli indonesia umumnya berupa kain tenun dan batik.

Sejak beberapa dekade lalu, batik telah menjadi trade mark kebudayaan Indonesia. Batik secara historis dikenal bangsa Indonesia sejak abad XVII dan didokumentasikan di daun lontar. Saat itu, motif-motif yang umum ditemukan berupa bentuk hewan dan tumbuhan. Lambat laun, motif-motif baru serta variasi motif terdahulu menambah kekayaan batik Nusantara.

Walaupun kain lukis asli Indonesia ini bermacam-macam asal dan motifnya, ada benarnya jika hingga sekarang batik Jawa-lah yang paling dikenal dunia. Dan berbicara mengenai batik Jawa, tentu tidak bisa melepaskan diri dari Jawa Tengah. Bersanding dengan wayang kulit dan wayang orang, batik Jawa telah menjadi ikon budaya Jawa Tengah.
Jawa Tengah telah lama menjadi barometer perkembangan batik Indonesia. Hampir tiap wilayah sub-budaya di provinsi ini mengembangkan berbagai motif tersendiri yang akhirnya dianggap sebagai batik khas daerah itu. Corak dan variasi batik Jawa sendiri berjumlah ratusan. Tiap variasi tersebut memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Jawa Tengah paling tidak memiliki 2 daerah yang menjadi sentra batik tingkat regional maupun nasional, yaitu Pekalongan dan Surakarta (Solo). Tidak hanya memproduksi batik dalam jumlah besar, seniman di tiga daerah ini aktif memajukan batik dengan cara menciptakan motif-motif baru. Ketiga daerah ini juga memelopori produksi batik dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan keindahannya.

Pekalongan, sebuah kota di pesisir utara Jawa Tengah, telah lama menobatkan diri sebagai kota batik. Kota ini mejadi salah satu penyumbang kemajuan dan keberlangsungan industri batik di Indonesia. Pekalongan tersohor dengan batik capnya yang indah namun jauh lebih murah daripada batik tulis. Karena metode cap inilah, Pekalongan bisa menghasilkan kain batik dalam jumlah yang banyak.

Surakarta menjadi sentra batik yang tidak bisa dianggap sebagai nomor 2 di Jawa Tengah. Menurut sebuah penelitian yang tidak resmi tahun 2003 lalu, Batik Surakarta sendiri memiliki lebih dari 6000 detail motif khas. Batik Surakarta berkembang dari lingkungan keraton dan pada mulanya dikembangkan oleh kalangan keraton. Seiiring dengan perkembangan batik, Pasar Klewer Solo dibangun menjadi 2 tingkat dan dijadikan pusat perdagangan batik di daerah itu.

Saat ini, batik telah diklaim hak ciptanya oleh negara Malaysia. Hal ini tentu membuat berbagai kalangan yang peduli terhadap perkembangan batik menjadi geram. Namun dilain pihak, hal ini jugalah yang mungkin menjadi faktor utama trend mengenakan batik di kalangan anak muda Indonesia akhir-akhir ini semakin berkembang. Batik yang digemari umumnya berupa pakaian, tas, dan berbagai pernak-pernik aksesori.

Untuk semakin membumikan batik di tanah dan manusia Indonesia, Pemerintah Kota Solo yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah pusat menyelenggarakan Solo Batik Carnival 2008 pada 13 April lalu. Karnaval yang di hadiri pula oleh Menteri Perdagangan, Maria Elka Pangestu ini berfungsi sebagai ajang promosi dan pembuktian keaslian batik Jawa gaya Surakarta. Pameran ini merupakan rangkaian kegiatan untuk mempromosikan kain Nusantara.

Menurut Maria Elka Pangestu, Industri Kreatif semacam industri batik memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto Indonesia rata-rata Rp104,638 triliun per tahun pada 2002-2006. Pada 2007, Ekspor batik Jawa Tengah mencapai 36,46 persen dari total ekspor batik Indonesia sebesar USD 29,3 juta. Sektor ini juga menyerap 5,4 juta pekerja per tahun dengan produktivitas Rp19,5 juta per pekerja tiap tahun, lebih tinggi dari produktivitas nasional yang Rp18 juta per pekerja per tahun. (Roberto J. Setyabudi/260508)

Sumber : www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=130307687048604 

5 Tips Praktis Merawat Batik

Keindahan corak dan warna batik tentu mempesona tiap orang yang memandangnya. Namun bagaimana jika keindahan itu tak lagi tampak karena kain batik Anda perlahan rusak dan pudar seiring waktu. Karena itu tentunya Anda ingin kain batik Anda tetap terlihat cantik meskipun sudah bertahun-tahun lamanya bukan? Yuk ikuti tips perawatannya..
Merawat batik tidak sama seperti merawat kain dan baju lainnya. Dibutuhkan sedikit keterampilan dan kesabaran agar warna dan corak cantiknya tidak cepat pudar dan terlihat usang.
  1. Cara terbaik untuk merawat kain batik adalah dengan mencucinya menggunakan cairan khusus yang banyak dijual di pasaran (lerak) atau bisa juga dengan menggunakan shampo. Larutkan shampo dalam air secukupnya hingga betul-betul merata agar terhindar dari pudarnya warna pada kain batik.
  2. Jangan pernah mencuci kain batik di dalam mesin cuci. Selain dapat merusak kain itu sendiri, penggunaan deterjen pada kain batik dapat melunturkan warna dan corak yang ada. Apabila terdapat noda yang membandel dan sulit dihilangkan dengan lerak maupun shampo atau sabun cuci biasa, cobalah hilangkan noda tersebut dengan kulit jeruk tetapi jangan pada seluruh permukaan kain, melainkan hanya pada bagian yang terkena noda saja.
  3. Setelah dicuci, biarkan kain batik mengering secara alami di tempat yang cukup teduh, jangan langsung dijemur dibawah terik matahari. Memeras kain batik dapat merusak warna dan motif kain.
  4. Semprotkan pewangi pada kain batik Anda, jangan semprot kain secara langsung melainkan tutupi terlebih dahulu kain batik dengan koran kemudian semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain saat akan disetrika.
  5. Untuk menghindari ngengat dan serangga lainnya di dalam lemari pakaian yang bisa merusak kain batik Anda, dapat diatasi dengan memasukan merica ke dalam tisu. Bau merica yang kurang sedap dapat mengusir ngengat sehingga kain batik Anda terjamin keamanannya!
Nah.., cukup mudah ‘kan untuk merawat kain batik Anda agar tetap cantik. Selamat mencoba!
www.facebook.com/home.php#!/notes/batik-tanah-abang/5-tips-praktis-merawat-batik/149473138465392

Senin, 18 Juli 2011

MUSEUM BATIK KUNO DANAR HADI - Museum Batik Terlengkap di Dunia

MUSEUM BATIK KUNO DANAR HADI - Museum Batik Terlengkap di Dunia

Batik sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Teknik pewarnaan kain ini menggunakan lilin batik (malam) untuk mencegah masuknya warna di bagian-bagian tertentu. Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai salah satu Warisan Kebudayaan Dunia. Didorong oleh kecintaannya terhadap batik, Haji Santosa Doellah yang juga pemilik usaha Batik Danarhadi ini mengumpulkan batik dari seluruh penjuru negeri. Hingga kini koleksinya sudah mencapai lebih dari sepuluh ribu lembar kain batik kuno, 600 di antaranya dipamerkan di Museum Batik Danarhadi.

Dari Batik Kraton, Batik Belanda, hingga Batik Tiga Negeri

Seorang pemandu menyapa dengan ramah dan kemudian mendampingi tour 1,5 jam menjelajah museum. Ruang galeri pertama berisi koleksi Batik Belanda yang sebagian besar berbentuk sarung dengan dominasi motif bunga, dedaunan, hewan terutama burung dan kupu-kupu. Batik Belanda umumnya tampil dengan warna-warna cerah seperti merah, hijau, oranye, dan merah jambu. Di dinding terpajang foto-foto orang Belanda yang sedang mengenakan kain batik.
Ruang galeri kedua dipenuhi dengan koleksi Batik Kraton, baik Kraton Surakarta, Mangkunegaran, Yogyakarta, maupun Pakualaman. Motif batik dari keempat kraton ini hampir sama, hanya modifikasi motif dan cara pemakaiannya saja yang berbeda. Ada pula koleksi yang disebut dengan Batik Tiga Negeri. Batik yang menggunakan tiga warna yaitu merah, biru, dan coklat ini ternyata dibuat di tiga tempat yang berbeda. Pemberian warna merah dikerjakan di Lasem, warna biru di Pekalongan, sementara warna coklat di Solo. Karena itulah jenis batik ini dinamakan Batik Tiga Negeri.
Koleksi lain yang bisa dinikmati adalah Batik China, Batik Jawa Hokokai (batik yang terpengaruh oleh kebudayaan Jepang), Batik Pesisir (Kudus, Lasem, Pekalongan), Batik Sumatra, Batik Saudagaran, Batik Petani, Batik Kontemporer, dan berbagai jenis batik lainnya. Salah satu yang menarik perhatian adalah Batik Cirebon. Selain pengaruh China, jenis batik ini memiliki motif-motif sayap yang menunjukkan pengaruh budaya Hindu dari Kerajaan Mataram Kuno.
Yang tidak boleh dilewatkan adalah koleksi spesial museum ini. Ada beberapa koleksi batik kuno dengan motif unik yang terinspirasi oleh cerita rakyat ataupun cerita legenda. Salah satunya adalah motif Snow White. Batik ini dibuat dengan motif berupa gambar-gambar yang bertutur tentang cerita Snow White. Cerita dimulai ketika ibu tiri Snow White diberitahu oleh cermin ajaib bahwa Snow White adalah wanita tercantik di negeri mereka. Ini membuat sang ibu tiri marah dan membuangnya ke dalam hutan. Gambar-gambar terus berlanjut menceritakan kehidupan Snow White di dalam hutan bersama tujuh kurcaci, makan apel beracun, sampai dengan pertemuannya dengan pangeran yang membangunkannya dari tidur panjang. Batik Snow White yang termasuk dalam jenis Batik Belanda ini didesain oleh wanita Indo-Belanda pada pertengahan abad ke 19. Meskipun demikian, pengerjaannya tetaplah dikerjakan oleh orang-orang Indonesia. Selain itu masih ada beberapa batik dengan motif yang bercerita tentang Hans and Gretel, Little Red Riding Hood, dan bahkan cerita Perang Diponegoro.

One Stop Batik Shopping

Pemandu tour kemudian membawa YogYES ke bagian belakang museum. Suasana kontras langsung terasa. Keanggunan ruang pameran berganti dengan suasana pabrik yang dinamis. Di ruang besar tanpa sekat itu ratusan orang sibuk mengerjakan proses pembuatan batik dari awal sampai akhir. Bila ingin mempelajari teknik pembuatan ini lebih dalam lagi, museum juga menawarkan paket workshop pembuatan batik tulis satu warna selama 5 hari.
Puas menikmati koleksi batik-batik antik dan menyaksikan proses pembuatan batik yang rumit, mata kemudian dimanjakan oleh koleksi batik cantik dalam berbagai produk. Kemeja resmi, gaun-gaun cantik, hingga sarung bantal dan aneka produk lainnya bisa dibeli disini. Museum Batik Danarhadi dengan konsep One Stop Batik Shopping ini benar-benar menjadi surga wisata bagi para pecinta batik, baik lokal maupun internasional.
Copyright © 2010 YogYES.COM